Kesalahan Umum yang Dilakukan Saat Trading Saham

Kesalahan Umum yang Dilakukan

Kesalahan Umum – Trading Saham? Pasti kamu sudah sering mendengar tentang instrumen investasi yang ini, bukan? Ya, tepat sekali, instrumen yang satu ini memang kerap di perbincangkan karena di anggap memiliki tingkat capital gain yang tinggi di bandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

Namun, hal tersebut sejalan dengan tingkat risiko yang akan di hadapi. Maka dari itu, sebelum memulai trading saham kamu perlu mempelajari tentang langkah langkah dan risiko yang dapat terjadi saat trading saham. Tak jarang saat melakukan trading saham kita membuat kesalahan, terutama sebagai pemula. Dalam trading saham, setiap kesalahan yang kita lakukan dapat berdampak pada kerugian. Pada dasarnya, kesalahan yang di lakukan oleh para trader itu wajar wajar saja. Namun, jika kesalahan tersebut terjadi terus menerus, maka itu dapat menyebabkan dana investasi kamu menyusut dan terbuang sia sia.

Lalu kesalahan apa yang perlu kita hindari dalam sebagai seorang trader guna meminimalisir risiko yang akan terjadi? Nah artikel kali ini akan membahas tentang kesalahan yang umumnya di lakukan para trader saat trading saham.

1. Tidak Memiliki Trading Plan Yang Baik

Sebagai seorang trader, kamu perlu untuk menyiapkan dan menyusun strategi sebelum memulai trading saham. Pasalnya, trading saham tidak semudah seperti di pikirkan banyak orang. Karena dalam menjalankan trading saham akan meliputi banyak faktor seperti langkah apa yang tepat untuk di ambil ketika nilai saham turun, kapan waktu terbaik untuk membeli atau menjual saham, harus peka terhadap isu isu yang sedang berkembang, dan masih banyak faktor lainnya. Namun, hal ini akan menjadi mudah jika kamu memiliki persiapan dan rencana yang matang.

2. Terpaku Pada Satu Saham

Bagi seorang trader, memiliki saham lebih dari satu bisa di anggap penting. Mengapa demikian? Karena jika kita tidak melakukan diversifikasi atau kamu hanya terpaku pada satu saham saja, ini akan membuatmu menjadi tidak rasional dalam menilai sahamnya.

Baca Juga : Cara Trading Bagi Pemula Biar Cepat Cuan

Maksudnya adalah saat kamu sudah jatuh cinta pada sebuah perusahaan, kamu cenderung akan mengabaikan hal hal buruk yang terjadi pada perusahaan tersebut dan hanya ingin mendengar hal yang baik saja. Padahal kenyataannya, hal itu nantinya akan berdampak pada nilai saham kamu miliki pada perusahaan tersebut. Karna tiap tiap saham bersifat fluktuatif, tergantung pada kondisi sebuah perusahaan.

3. Membeli Saham Yang Sudah Naik Terlalu Tinggi

Kebanyakan trader mengincar manfaat cepat, dengan beranggapan bahwa trading harian harus di lakukan dengan cara membeli saham yang bisa naik hingga 20% dalam waktu sehari saja. Masalahnya adalah jika saham saham tersebut bisa naik hingga puluhan persen dalam waktu singkat, maka itu berarti harga sahamnya tidak likuid dan mempunyai potensi turun hingga puluhan persen dalam waktu singkat pula.

Tentu saja hal ini sangatlah berisiko bagi para trader. Pilih saham yang memiliki pergerakan stabil sehingga dapat mendatangkan manfaat dengan konsisten, daripada memilih saham saham yang berisiko tinggi.

4. Tidak Melakukan Analisa

Nah, hal yang satu ini juga sering kali di anggap remeh oleh para trader pemula. Karena ketika membeli saham, investor yang tidak berpengalaman biasanya cenderung “ikut ikutan”, membeli saham karena spekulasi, dan membeli saham hanya karena “kelihatanya” bisa naik dalam waktu cepat.

5. Tidak Disiplin Dengan Cut Loss dan Stop Loss Untuk Membatasi Kerugian

Mungkin beberapa dari kamu ada yang masih awam dengan istilah stop loss. Stop loss ini merupakan sistem yang di gunakan untuk membatasi kerugian pada saat menjual saham pada harga tertentu. Umumnya, stop-loss di tetapkan di awal transaksi untuk mengantisipasi jika harga saham bergerak turun dan bukan bergerak naik seperti yang di inginkan.

Namun, banyak trader yang mengabaikan atau belum mengetahui kegunaan dari perintah stop-loss ini. Jangan biarkan harga saham yang terus melaju turun. Maka penting bagi kamu untuk memahami dan memiliki stop-loss level. Perlu di ingat bahwasanya, stop-loss ini merupakan bagian dari trading plan sehingga harus di hitung dengan sistematis dan bukan berdasarkan intuisi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *